Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Seminar BPK Wilayah 12 Kalbar: Pertahankan pangan lokal di seluruh Kalimantan Barat.

Dessy dan Sahli sebagai narasumber sesi kedua seminar Budaya Pangan Lokal Oleh Balai Pelestarian  Kebudayaan 12 Kalimantan Barat.

Sekadau, dermagafm.com - Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah 12 Kalimantan Barat mengadakan seminar Budaya tentang Pangan Lokal bertempat di Kota Sanggau, tepatnya di Aula Perpustakaan Daerah Kabupaten Sanggau, pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024.

Seminar ini diikuti oleh seluruh kabupaten kota yang berada di perbatasan Malaysia dan diikuti juga oleh para penggiat budaya dan radio Dermaga Sekadau selaku media pelestari budaya.

Adapun catatan akhir dari seminar 1 hari sesi pertama, menurut Andre, sebagai Panitia Pelaksana bahwa ancaman terhadap memudarnya kesadaran atas keberadaan pangan lokal telah nyata dengan berbagai sebab yang kini terjadi di zaman kemajuan teknologi modern dan gaya baru generasi penerus bangsa Indonesia.

"Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan leading sektor pelestarian budaya pangan lokal telah melakukan langkah-langkah penting dengan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong penguatan budaya pangan lokal di tingkat Provinsi dan Kabupaten di Kalimantan Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan Lokal dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,"kata Andre membacakan catatan.

Catatan lainnya adalah sinergitas semua pihak untuk mendukung pencegahan degradasi budaya pangan lokal mesti menjadi perhatian semua pihak dan membutuhkan aksi nyata sehingga revitalisasi kebudayaan pangan lokal dapat berjalan sesuai harapan dan untuk itu tentu saja diperlukan dan diperlakukan program program berkelanjutan untuk mendukung revitalisasi kebudayaan pangan lokal di Kalimantan Barat dan Indonesia pada umum.

Pada sesi kedua dimana narasumber adalah pegiat budaya lokal di antaranya Plorentina Dessy Elma Thyana SS selaku ketua sekolah adat harus sekolahan Kabupaten Ketapang dan Sahli selaku Ketua Komunitas Restorasi Hutan dan Sungai Kapuas (Rotan Kapuas).

Baik Desi maupun sama-sama menyetujui bahwa Pangan lokal memiliki arti penting karena menjadi identitas suatu masyarakat, menjaga keberlanjutan peradaban dan kelestarian lingkungan, menandai kedaulatan suatu negara, serta meningkatkan ekonomi lokal.

Dessy mengatakan bahwa sekolah Adat Arus Kualan dalam kegiatannya mengajak anak-anak menjadi penerus tanaman pangan lokal.

"Kita mengajarkan anak-anak untuk mencintai tanaman lokal dengan cara mereka langsung ke lapangan melihat apa saja yang menjadi tanaman pangan lokal nenek moyang orang Dayak zaman dulu dan sampai saat ini masih dipertahankan ini yang menjadi salah satu pelajaran dan pengetahuan penting di sekolah adat Arus Kualan saat ini,"katanya.

Catatan terakhir yaitu tentang apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pangan lokal adalah memperbaiki kesejahteraan petani, memulihkan kondisi lahan pertanian.

 "Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan di sektor pangan dan pertanian, serta mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan,"tutup Andre.

Acara seminar ini berakhir pada pukul 16.00 dimana para peserta ada yang kembali ke daerah asalnya dan ada juga yang mengikuti pameran dan kerajinan pangan lokal yang juga diselenggarakan oleh BPK wilayah 12 Kalimantan Barat yang bertempat di Sentana area kota Sanggau. 

Editor penJab Radio Dermaga.

Info ini bisa disimak di dermagafm.com klik di Google chrome dermagafm.com.


Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya