Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Lounching Buku Wastra di Tengah Rimba Sawit

Foto Bersama Narasumber, Team Penyusun dan peserta

Sekadau, dermagafm.com - Lounching Buku Wastra di Tengah Rimba Sawit: Karya Perempuan-Perempuan Mualang, dilaksanakan di Gedung Dekranasda Kabupaten Sekadau, pada hari Senin 21 Juli 2025.

Acara yang dibuka oleh Ketua Dekranasda Magdelana Susi Aron ini, dihadiri juga oleh Kepala Baperida Kabupaten Sekadau, serta sejumlah perwakilan dinas terkait, dipandu  oleh Ketua Tim Penyusun Edy Agustinus. Hadir pula  Plt. Kepala Libtang Provinsi Kalbar, Dr. Abdul Hadir Fakhmi, S.T, M.T.

Dalam sambutan pembukaan tersebut, Nyonya Magdalena Susi Aron mengatakan bahwa selaku Ketua Dekranasda, dirinya sangat bangga dan merasa terhormat karena Gedung Dekranasda ini bisa menyumbangkan sesuatu yang berharga bagi pelestarian tenun Kebat Suku Dayak Mualang.

"Kami berterima kasih kepada Litbang Provinsi Kalbar bidang pelestarian budaya, karena Wastra yang masih exsit di Kabupaten Sekadau, namun dibuat dengan judulnya Wastra di Tengah Kebun Sawit tentu kami bangga sebab walau di tengah-tengah sawit, Wastra itu tetap ada dan ini merupakan karya perempuan-perempuan Mualang kampung Kumpang Ilong yang sangat luar biasa," puji Bu Susi Aron.

Bu Susi Aron juga memuji karya perempuan Mualang yang menjadi satu-satunya yang memelihara dan melestarikan tradisi tenun Kebat dan menjadi kebanggaan bagi kita semua, walaupun perkembangan teknologi semakin pesat, tradisi Kebat Mualang tetap ada di tengah masyarakat dan meminta agar berikutnya nanti istilah tenun ini nantinya diganti dengan "Kebat Mualang karena kata Kebat itu bahasa Mualang. 

Sementara itu, Edy Agustinus selaku ketua Tim Penyusun, dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa kebat Mualang ini sudah terbukti merupakan yang tertua, kisaran 170 tahun yang lalu.

"Ahli waris adalah ibu Hetti Noraini yakni kain Engkrebang dibuat oleh ibu Wet Kiarak Jangket kombinasi Jengkong Petara dan Jengkong pakok mideng filosofi lika-liku seorang Suku Dayak Mualang terhadap sang pencipta secara khusus motif Kiarak jangket  dengan maksud filosofi gotong royong, kekuasaan dan kekuatan Dayak Mualang,"kata Edy yang hari-harinya bertugas di Litbang Provinsi Kalbar.

Plt. Kepala Libtang Provinsi Kalbar, Dr. Abdul Hadir Fakhmi, S.T, M.T saat menyajikan materi menyampaikan bahwa tenun kebat Kumpang Ilong merupakan potensi warisan budaya tak benda kabupaten Sekadau menjadi perlindungan kekayaan intelektual.

"Tenun kebat Kumpang Ilong dan berbagai produk OPK di kabupaten Sekadau bukan hanya kerajinan melainkan perwujudan nyata dari warisan budaya tak benda yang merefleksikan sejarah filosofi dan nilai-nilai luhur masyarakat setempat,"tuturnya.

Menurut kepala Litbang, terdapat potensi ekonomi dari warisan budaya diantaranya meningkatkan pendapatan menciptakan lapangan kerja dan penggerak ekonomi kreatif. 

Pada bagian akhir acara, Ibu Dewina Sartika ketua kelompok Tenun Kebat Batu Petara menyampaikan niat agar ada pihak lain yang bisa membantu pihaknya menyumbangkan meteran PLN, renovasi atau gedung tempat kegiatan kelompok Tenun berkarya dan melestarikan budayra tenun kebat.

Editor: PenJab Radio

Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya