Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK, Magdalena Susilawati Aron mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian aplikasi 10 program PKK.
"Kegiatan hari ini adalah aplikasi dari sepuluh Program PKK, bersama Pokja 3 melaksanakan kegiatan sandang, karena sandang adalah tentang penampilan, pergaulan kita sehari-hari ketika kita bergaul dalam bermasyarakat," katanya.
"Peserta bimtek kali ini adalah ketua tim penggerak PKK Kecamatan yaitu ibu camat dan juga ketua tim penggerak PKK desa yang adalah istri kepala desa di mana ibu-ibu ini adalah ibu-ibu yang sehari-hari menjadi perhatian masyarakat desa Kecamatan dan menjadi contoh," tambanya.
Selain itu Ketua Tim Ketua PKK juga berharap dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan ini bisa menebarkan hal-hal baik.
'Harapan kita, hal-hal baik yang didapat dari bimteks ini nantinya bisa menyebar hal-hal baik dalam hidup nyata sehari-hari dan kami datangkan narasumber dari Provinsi, di mana tentu lebih berkompeten di bidangnya. Oleh sebab itu harapan kami ilmu yang kita dapatkan hari ini membuat kita lebih baik dalam berbusana dan berpenampilan serta etika dalam berbicara,”harapnya.
Sementara itu Sekretaris Tim Penggerak PKK Yusvia Basilisa BA, mengatakan bahwa kita tetap perlu banyak belajar ilmu etika.
"Kita harus banyak belajar Ilmu Etika, walaupun kita sudah punya kepribadian tetapi kita masih harus banyak belajar, kita lihat sekarang etika ini sangat berpengaruh pada perkembangan manusia dan kita lihat juga sekarang, kegaduhan sering terjadi dan ini salah satu contoh karena tidak mampu mengontrol emosi," ujarnya.
"Kami merasa memperoleh pencerahan dengan kegiatan ini dan itu sebabnya mengapa kami undang PKK Kecamatan dan PKK Desa dan semoga dapat ditularkan kepada yang lainnya," lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, narasumber kegiatan Sri Hartini, SH, MM dari Xpro Academy Pontianak mengatakan pentingnya etika dalam sebuah organisasi.
"Pentingnya sebuah etika kepribadian yaitu perihal yang perlu kita ketahui dalam menjalani sebuah organisasi agar kita lebih disegani dan dihormati orang lain dalam kehidupan sehari-hari karena perilaku kita yang memang patut dicontoh oleh orang lain," ujarnya.
Sri Hartini yang pernah menjadi penyiar dan reporter RRI Pontianak ini menyampaikan salam dan pesan juga melalui radio Dermaga.
" Untuk ibu-ibu yang tidak sempat mengikuti acara ini, saya hanya berpesan agar bisa jaga diri jaga cara bicara kita, jangan mencampuri urusan orang lain yang bukan menjadi urusan kita sendiri dari mulai dari etika cara kita berjalan duduk berbicara dengan orang lain itu semua ada caranya dan jika kita sudah menikmati dan kita jalani hal-hal seperti itu lama-lama jadi kebiasaan dan dari kebiasaan tersebut lahirlah sebuah masyarakat yang beretika," tambah Sri Hartini yang sudah pernah bawakan materi ini pada tahun 2019 lalu di Sekadau. (Radio Dermaga)