Sekadau, dermagafm.com – Pemerintah Kabupaten Sekadau menggelar kegiatan Sosialisasi Identifikasi Potensi Kawasan Transmigrasi yang berlangsung di Gedung Kateketik pada hari Selasa 14 Oktober 2025
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Sekadau, Aron, S.H., dan dihadiri oleh jajaran perangkat
daerah, camat, kepala desa, serta tokoh masyarakat dari lima kecamatan yang
menjadi lokasi eks satuan permukiman transmigrasi.
Kepala Dinas Koperasi UKM Sekadau, St. Emanuel, SKM, dalam sambutannya menjelaskan bahwa
identifikasi potensi kawasan transmigrasi menjadi bagian dari upaya percepatan
pembangunan berbasis wilayah yang berkelanjutan.
“Transmigrasi tidak lagi hanya soal pemerataan
penduduk, tetapi telah menjadi instrumen strategis untuk mendorong pemerataan
pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat persatuan
bangsa,” ujarnya di hadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari para kepala
desa, camat, dan perangkat daerah.
Ia menyebutkan, berdasarkan data yang ada,
sejak tahun 1982 hingga 1998, wilayah Kabupaten Sekadau, yang
dulunya masih bagian dari Kabupaten Sanggau, menjadi lokasi 33 Satuan Permukiman Transmigrasi. Saat ini, satuan
permukiman tersebut tersebar di 27 desa definitif di 5
kecamatan.
Namun, Emanuel menegaskan bahwa
kawasan-kawasan eks transmigrasi tersebut masih memerlukan pembangunan lanjutan,
terutama dari sisi infrastruktur, aksesibilitas ekonomi, dan pemberdayaan
masyarakat. Karena itu, menurutnya, dukungan dari pemerintah pusat menjadi
sangat penting.
“Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri.
Kami mengusulkan agar kawasan-kawasan ini ditetapkan sebagai Kawasan Transmigrasi,
yang masuk ke dalam program prioritas nasional,” tegasnya.
Lebih lanjut, kawasan transmigrasi yang
diusulkan nantinya akan difokuskan pada revitalisasi satuan
permukiman yang ada agar mampu menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi perdesaan, sekaligus cikal bakal kota-kota mandiri baru yang sejalan dengan
arah kebijakan pembangunan nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Emanuel juga
menyampaikan harapannya agar kegiatan sosialisasi ini dapat menghasilkan
rumusan kebijakan, saran, dan masukan dari berbagai pihak, termasuk dari
masyarakat, demi keberhasilan program transmigrasi ke depan.
“Kami mengajak semua pihak untuk bersinergi
dan mendukung langkah ini. Kami yakin, dengan kerja sama yang baik, kawasan
transmigrasi di Kabupaten Sekadau akan mampu bangkit dan menjadi bagian penting
dari pembangunan nasional,” pungkasnya
Sementara dalam sambutan, Bupati Sekadau, Aron. SH, menegaskan bahwa transmigrasi bukan hanya soal
pemerataan penduduk, tetapi juga memiliki misi strategis dalam pemerataan
pembangunan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan persatuan
bangsa.
“Kegiatan ini adalah langkah awal dalam mengidentifikasi dan merevitalisasi potensi wilayah transmigrasi agar dapat dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi perdesaan. Namun yang harus diingat bahwa kita tidak menerima transmigrasi baru,"ujar Bupati.
Aron juga
menyampaikan bahwa antara tahun 1982
hingga 1998, Kabupaten Sekadau, yang sebelumnya masih bagian dari
Kabupaten Sanggau—menjadi lokasi 33
satuan permukiman transmigrasi, yang kini tersebar di 27 desa definitif di lima kecamatan.
Namun, kawasan-kawasan ini masih menghadapi berbagai kendala, terutama dalam
hal infrastruktur dasar, akses ekonomi,
dan pelayanan publik.
Ia menambahkan, meskipun program transmigrasi telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan kawasan, namun tidak hingga saat ini Pemerintah Pusat tidak menganggarkan pembangunan infrastruktur lainnya.
“Kami mengusulkan kepada pemerintah pusat atau kementrian Transmigrasi agar mengeluarkan surat agar Pemda bisa meneruskan dengan pembangunan infrastruktur dan lainnya,"tambah Bupati.
Pemkab
Sekadau berharap kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi forum untuk merumuskan saran, masukan, dan kesepakatan bersama
antarpemangku kepentingan. Bupati Aron mengajak seluruh pihak, termasuk kepala
desa dan camat, untuk terlibat aktif dalam menyampaikan potensi serta kebutuhan
ril masyarakat di masing-masing wilayah eks transmigrasi.
“Pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri. Perlu kolaborasi dengan
pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan kawasan
transmigrasi yang mandiri, produktif, dan berdaya saing,” tegas Aron.
Kegiatan ini
diharapkan menjadi titik tolak dalam penyusunan usulan program pembangunan
terpadu, yang dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan pembangunan nasional, sekaligus membawa manfaat
konkret bagi pembangunan Kabupaten Sekadau di masa mendatang.(Ika)
Editor
penanggung jawab radio dermaga Sekadau