Play
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar
dermagaFm | Radio Streaming Kalbar

Laudato Si, Apa Tanggapan LH Untuk Lestarikan Bumi?


Laudato Si dan Peran LH serta Radio Dermaga dan Sekolah Adat 

Sekadau dermagafm.com - Salah satu rencana kegiatan Radio Dermaga dan Sekolah Adat nya kampanye pelestarian hutan dan budaya adalah menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau itu diskusi tentang hal- hal yang bisa dilakukan bersama dan Radio Dermaga menjadikan Laudato Si sebagai sumber literaturnya.

Hal ini disambut baik oleh Ibu ir. Nurhidayati selaku Kabid P3LH saat radio dermaga berkunjung ke kantor Dinas LH hari Senin 3 November 2025.

"Saya yakin apa yang sudah dilakukan oleh Radio Dermaga selama ini kampanye pelestarian budaya dan hutan memang sangat bermanfaat bagi kita dan karena itu saya dengan senang hati menyambut baik ide pak Nico dan kawan-kawan di radio untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang bangun kesadaran bersama dan saya lihat komunitas OMK Orang Mudah Katolik salah satu komunitas yang bisa diajak,"ujar Bu Nur.

Didampingi oleh Risdianty Damanik,S.T, Ripin, S.Hut, Kabid P3LH mengatakan bahwa Dinas LH tentu saja tidak bisa sendiri oleh karenanya ide radio Dermaga ini patut didukung oleh berbagai fihak.

"Mudah-mudahan bulan depan kita bisa siaran bersama Radio Dermaga untuk terus mengampanyekan pelestarian lingkungan dan mengurangi pemanasan bumi dari tempat yang kecil ini dulu,"kata Kabid P3LH.

Apa itu Laudato Si???

“Laudato Si’” adalah ensiklik (surat resmi) yang ditulis oleh Paus Fransiskus dan diterbitkan pada 24 Mei 2015. Judulnya diambil dari bahasa Italia kuno yang berarti “Terpujilah Engkau”, sebuah kutipan dari Kidung Saudara Matahari karya Santo Fransiskus dari Asisi. 6 points:

1. Kepedulian terhadap Rumah Bersama (Bumi) Paus Fransiskus menegaskan bahwa bumi adalah rumah bersama bagi seluruh umat manusia.

2. Kritik terhadap “budaya membuang”. Dunia modern seringkali memperlakukan manusia dan alam sebagai objek yang bisa dipakai dan dibuang.

3. Keadilan sosial dan ekologis. Kerusakan lingkungan paling banyak berdampak pada orang miskin. 

4. Pertobatan ekologis. Setiap orang dipanggil untuk melakukan pertobatan ekologis — perubahan hati dan gaya hidup agar lebih selaras dengan ciptaan Tuhan. 

5. Dialog dan kerja sama global. Paus mengajak semua pihak — pemerintah, perusahaan, lembaga pendidikan, dan masyarakat lintas agama — untuk berdialog dan bekerja sama demi melindungi bumi. Tantangan lingkungan tidak bisa diatasi sendirian.

6. Spiritualitas ciptaan. Paus mengingatkan bahwa alam bukan sekadar sumber daya, tetapi tanda kasih Allah. Dengan menghormati ciptaan, kita juga memuliakan Sang Pencipta.

Terkait dengan Ensiklik Paus Fransiskus ini radio Dermaga sebagai media mengajak pendengar untuk bersama-sama belajar bersahabat dengan alam.(N)

Editor: Penanggung jawab radio Dermaga Sekadau 


Tinggalkan Komentar

Berita Baru Berita Lainnya