Sekadau, dermagarm.com - Uskup Sanggau Mgr Valentinus Saeng CP menjadi narasumber pada event retret Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga kontrak, honorel dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau, dan pegawai Yayasan Karya Sekadau, yang dibuka secara resmi oleh Bupati Sekadau, berlangsung di Gedung SMA Karya Sekadau, Sabtu 25 November 2023.
Pada saat retreat hari kedua ini, Mgr Valentinus secara khusus membawakan materi tentang "menjadi garam dan terang dunia".
Uskup Sanggau ini memulai dengan membuka Kitab Suci Injil Matius bab 5 ayat 13 sampai ayat 17 yang intinya ",Kamu adalah garam dan terang dunia" dengan menjelaskan makna Rekoleksi dalam kebiasaan gereja katolik merupakan sarana untuk melihat kembali pengalaman-pengalaman akan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
"Rekoleksi ini dalam rangka menyambut perayaan Natal yang bermakna bagi semua orang, maka Rekoleksi itu bermakna agar kita melihat kembali janji hidup kita masing-masing sebagai umat beriman,"ujar Uskup.
Uskup Sanggau secara khusus meminta agar sebagai umat Katolik ini harus menghafalkan 10 perintah Allah, 5 perintah gereja dan Aku Percaya versi Nicea Konstantinopel.
Menurutnya, hal ini penting bagi umat Katolik supaya tahu bahwa kita menyembah satu Allah dengan tiga pribadi, Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus.
Uskup menjelaskan juga bahwa melalui Rekoleksi ini, kita ibaratkan mengecas ulang HP kita dengan mendapatkan energi baru.
"Dalam tradisi religius tradisi para pastor, biarawan biarawati rekoleksi itu seperti ngecas ulang hp sebagai energi baru untuk kita berkarya, sehingga ini bagian dari pembinaan hidup rohani kita sebagai orang beriman," tambah Uskup Valentinus.
Pada bagian lainnya Uskup kelahiran Belitang ini menjelaskan apa tugas orang katolik di dunia ini antara lain yakni yang pertama yaitu kamu adalah garam dunia, dalam Alkitab ada 4 kegunaan garam, pertama menambah kesedapan makanan, itu tadi adalah fungsi kalo dilihat dari Kitab Ayub bab 6 ayat 6 yang ke 2 makna garam adalah untuk menetapkan perjanjian dalam kitab Bilangan 18, 19 itu disebut perjanjian garam dalam Alkitab, makna yang berikutnya memperkuat bayi yang baru lahir dari Yeheskiel bab 16 ayat 4.
"Oleh karena itu menjadi garam adalah menjadi orang yang loyal, menjadi orang yang setia, karena berkaitan dengan perjanjian karena kalau kita tidak loyal, tidak setia dengan tugas kita dengan perkerjaan kita maka kita sama dengan menjadi tawar, tidak bermakna,"tegasnya lagi.
"Maka menjadi garam pertama-tama itu harus setia dalam segala hal,"harapnya yang disambut dengan tepuk tangan oleh peserta.
Selain itu, menurut Uskup, tugas orang katolik berikutnya kamu adalah terang dunia, demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan orang agar mereka melihat perbuatan mu yang berarti bahwa terang maksudnya adalah menjadi pelita berarti kita menjadi alat yang memancarkan cahaya, dimana orang bisa melihat Tuhan lewat kita.
"Maka melihat orang katolik itu seakan-akan mereka melihat Tuhan itu sendiri yang berbelas kasih, yang mengampuni yang murah hati yang menolong. sehingga kehadiran kita menjadi pedoman bagi banyak orang,"tutupnya yang disambut dengan tepuk tangan oleh 300 peserta.
Acara retreat ini berakhir dengan Misa penutupan yang diadakan di Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau.
Editor: PenJab Radio
Info ini bisa disimak di radio Dermaga 100,9 FM, atau bisa didengarkan melalui HP anda, dengan klik dermagafm.com, klik tanda playnya..